PUNCAK holiday resort

YOU CAN CLICK THE PICTURE TO ENLARGE THE VIEW

Puncak lays on the slope of  mount Gede, a non active volcanic mountain located southeast of Bogor , just 20 minutes drive from my house at the elevation of 800 to 1.900 meters above sea level.   A pretty cool temperature ranges between 18 – 24 degrees centigrade all year-round and become one of the most beautiful places in West Java as a “haven” to escape for a moment from the bustle of surrounding cities such as Bogor, Jakarta, or even from  Bandung city. Thousands of people visit and stay at Puncak on weekends occupying hotels, bungalows, cottages that scattered along the road which accommodate all visitors with various classes and rates.

I usually visit Puncak just for a day trip, starting early breakfast at home and return before sun down.

Last week, I took a leisure time surrounding the Tea Plantation by riding a donkey that was provided by private individual dwellers and offered in hourly basis with a bit high cost.

Enjoying a cup or two cups of tea and some fresh fried bananas at the tea house is one of thing I like most. the rest of the time I enjoy riding a donkey along the beautiful views of surrounding tea garden, talked to some tea pickers and of course I enjoyed the slope of mount Gede scenery too. Finally I completed my visit by watching people doing paragliding.

*

Puncak terhampar di lereng gunung Gede, sebuah gunung berapi non aktif yang terletak sebelah tenggara kota Bogor, hanya 20 menit berkendara dari rumah saya pada ketinggian 800-1,900 meter di atas permukaan laut. Suhu udaranya berkisar antara 18 – 24 derajat celcius sepanjang tahun dan menjadi salah satu tempat paling indah di Jawa Barat sebagai “surga” untuk melarikan diri sejenak dari hiruk pikuk kota-kota sekitarnya seperti Bogor, Jakarta, atau bahkan dari kota Bandung. Ribuan orang mengunjungi dan menginap di Puncak pada akhir pekan memadati hotel, bungalow, cottage yang tersebar di sepanjang jalan menampung semua pengunjung dengan berbagai kelas dan harga.

Saya biasanya mengunjungi Puncak hanya untuk perjalanan sehari, mulai sarapan pagi di rumah dan pulang sebelum matahari turun.

Pekan lalu, saya mengambil waktu luang di sekitar Perkebunan Teh dengan mengendarai kuda kecil/keledai yang disediakan oleh penduduk setempat secara perorangan dan ditawarkan berdasarkan harga per jam dengan biaya sedikit mahal.

Menikmati secangkir atau dua cangkir teh dan beberapa pisang goreng segar di rumah teh adalah salah satu hal yang paling saya suka, sedangkan sisa waktu saya adalah untuk menikmati mengendarai kuda di sepanjang pemandangan indah sekitar kebun teh, berbicara dengan beberapa pemetik teh dan tentu saja saya menikmati pemandangan lereng gunung Gede juga. Akhirnya saya menyelesaikan kunjungan saya dengan menonton orang-orang yang melakukan paralayang disana.

*