
Two weeks I have diarrhea that could not be treated with drugs that are sold free so I was hospitalized for 9 days. however, the disease was not completely treatable, although I remained under medical supervision for a couple of weeks. Very confusing! , see my previous post on : https://pleisbilongtumi.wordpress.com/2013/06/06/to-all-wonderful-bloggers-friends-part-2/ . Later, My sister suggested to take traditional medicine from herbs that who knows it was suitable for treating diseases I had been suffering from. I decided to leave the tablets of anti inflammation and antibiotics and stop taking them and consume the ingredient from babadotan plant. Now I am getting better.
BABADOTAN WEED
This plant is a kind of agricultural weed belongs to Asteraceae tribe. This annual herb originating from tropical America, particularly Brazil, but has a long entry and wilder in the archipelago.
Scientific name is Ageratum conyzoides. In Cigudeg, Bogor, West Java it is referred to as babadotan (Sundanese); wedusan (Central and East Java) or the billygoat-weed, Goatweed, and Whiteweed in English, this plant gets its name because it scents like smelly goat. The weed and its variety are varigata or flowering in white or light purple color on each plant. It grows in most of farmlands and gardens even along the water edges, quite annoying weeds in plantations.
The weed with white flowers is used for the ingredient
In Cigudeg and Bogor – West Java, babadotan widely known as a traditional medicine for wound. squeezed leaves mixed with lime, applied to the wounds, and crushed roots applied to the body to cure fever. On Inflammatory Bowel Disease (IBD), wash a grab of all parts of the plant including the roots . Crush it and mixed with crushed turmeric, a little salt and boiled water then strained to be taken twice a day, half of a glass until the pain stops.
The varigata weed is not commonly used for ingredient
However, this plant also has a poison. In the past it was used as insecticides and nematicides, another study found that this herb can cause injuries to the liver and regenerate the tumor since it contains alkaloids pirolizidina.
WARNING AND PRECAUTION in using this herbal medicine must be applied.

Dua minggu saya mengalami diare yang tidak dapat diobati dengan obat yang dijual bebas, kemudian saya dirawat di rumah sakit selama 9 hari. Namun, penyakit ini tidak sepenuhnya bisa diobati, meskipun saya tetap berada di bawah pengawasan medis selama beberapa minggu. Sangat membingungkan! lihat posting saya sebelumnya tentang: https://pleisbilongtumi.wordpress.com/2013/06/06/to-all-wonderful-bloggers-friends-part-2/. Kemudian, kakak saya menyarankan untuk mengambil obat tradisional dari tumbuh-tumbuhan yang siapa tahu itu cocok untuk mengobati penyakit yang sedang saya derita. Akhirnya saya meninggalkan obat anti inflammasi dan atibiotik resep dari Dokter dan berhenti minum obat-obat itu. Sekarang saya menjadi lebih baik dan lebih baik.
Tanaman ini merupakan jenis gulma pertanian dalam suku Asteraceae. Ini tumbuhan tahunan yang berasal dari Amerika tropis, terutama Brasil, namun telah lama masuk dan tumbuh liar di Indonesia.
Nama ilmiahnya adalah Ageratum conyzoides. Di Cigudeg, Bogor, Jawa Barat disebut sebagai babadotan (Sunda), wedusan (Jawa Tengah dan Jawa Timur) atau billygoat–gulma, Goatweed, dan Whiteweed dalam bahasa Inggris, tanaman ini mendapatkan namanya karena aroma seperti bau kambing. Gulma dan ragamnya ada yang varigata atau berbunga putih atau warna ungu muda pada setiap tanaman. Tumbuh di sebagian besar lahan pertanian dan kebun bahkan sepanjang tepi air, gulma yang dianngap sangat mengganggu perkebunan.
Babadotan telah dikenal luas sebagai obat tradisional untuk luka. remasan daun dicampur dengan kapur, diterapkan pada luka, dan akarnya ditumbuk lalu dlulurkan pada tubuh untuk menyembuhkan demam. Pada Penyakit inflamasi usus (IBD), segenggam tanaman, termasuk akarnya dicuci, kemudian ditumbuk dan dicampur dengan kunyit yang dihaluskan, sedikit garam dan air, kemudian disaring untuk diminum dua kali sehari setengah gelas sampai nyeri berhenti.
Namun demikian , tanaman ini juga mengandung racun. Di masa lalu itu digunakan sebagai insektisida dan nematisida, penelitian lain menemukan bahwa ramuan ini dapat menyebabkan cedera pada hati dan menumbuhkan tumor karena mengandung alkaloid pirolizidina.
Maka berhatihatilah dalam mengkonsumsi obat tradisional ini.
//