*
Here I add the views of celebration above my place
***
Archives
All posts for the month December, 2014
A Mexican cactus but some Botanist believed it is Brazilian native which has less thorns, pleasant to touch thick leaves. This cactus grows easily as a shrub, and may look attractive, and the spines won’t do much harm since they are tiny and soft. However, they are rigid, and tend to stick on you and penetrate in your skin. The flowers are the good part of this plant. Bright red to crimson, with many very short petals, tubular, lots of stamens coming out of the tube and a long pistil.
***
id.
Kaktus Meksiko tetapi beberapa Botanis percaya ini adalah asli Brasil yang memiliki lebih sedikit duri, daunnya tebal dan baik untuk disentuh . Kaktus ini tumbuh dengan mudah sebagai semak, dan mungkin terlihat menarik, dan duri tidak akan menyebabkan banyak bahaya karena mereka kecil dan lembut. Namun, mereka kaku, dan cenderung untuk menancap dan menembus di kulit Anda. Bunga-bunganya merupakan bagian yang menarik dari tanaman ini. Merah terang sampai merah lembut, dengan banyak kelopak yang sangat singkat, tubular, banyak benang sari keluar dari tabungnya dengan putiknya yang panjang.
Warmth of the tropic
Everyone can click the photo to enlarge it and click more to feel its warmth
Posted on December 27. 2014 for WordPress Weekly Photo Challenge
The leaves are probably the most noticeable organs of a plant. No matter where they are, above-ground or in open sea waters and lakes or even in the pond’s waters. The structure of leaves vary considerably from species to species of plant and they come in many shapes and sizes. Like other subject of photography, I found the leaves have endless beauty from one tree to another.
id
Daun mungkin organ yang paling mencolok dari bagian tanaman. Tidak peduli di mana mereka berada, di atas tanah atau di perairan laut terbuka dan danau atau bahkan di perairan kolam. Struktur daun bervariasi dari spesies ke spesies sebatang tanaman dan mereka hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran. Seperti subjek lain fotografi, saya menemukan daun memiliki keindahan tak berujung dari satu pohon ke pohon lainnya.
SRIKAYA (Annona squamosa) is small evergreen tree from the family Annonaceae that bears edible fruits called Srikaya (Indonesia) or Sugar-apples. It is 3 metres (9.8 ft ) to 8 metres (26 ft) tall with a broad, irregularly spreading branches and short trunk.
Sugar-apple is grown in lowland tropical climates worldwide, including Indonesia. The flowers are Solitary or in short lateral clusters, greenish-yellow on a slender stalk. Three green outer petals, purplish at the base, oblong and they are pollinated by native polinators, includes various beetles species.
Fruits become enlarged and mature into fruits which are distinct from fruits of other species of the genus and more like a giant raspberry. The pulp is white tinged yellow, tastes delicious and sweetly aromatic.
the distinctive fruit shape
Fresh fruit when still not ripen yet
SRIKAYA (Annona squamosa) adalah pohon kecil hijau sepanjang masa dari keluarga Annonaceae yang menghasilkan buah yang dapat dimakan disebut Srikaya (Indonesia) atau Sugar apple. Tumbuhan ini memiliki ketinggian antara 3 meter (9,8 kaki) sampai 8 meter (26 kaki) dengan percabangan luas, teratur menyebarkan cabang dan batang pendek. Srikaya tumbuh di iklim tropis dataran rendah di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Bunganya soliter atau dalam kelompok lateral yang pendek, kehijauan-kuning pada batang ramping. Tiga kelopak luar hijau, keunguan di dasar, lonjong dan bunga-bunganya diserbuki oleh polinators lokal, termasuk berbagai jenis kumbang. Buah membesar dan tumbuh menjadi buah yang bentuknya berbeda dari buah-buahan dari spesies lain dari genusnya dan lebih seperti raspberry raksasa. Daging buah berwarna putih diwarnai kuning, rasanya lezat dan manis aromatik.
***
Fruits soup
Secured parking
Banana’s flags
Posted on December 23. 2014 for WordPress Weekly Photo Challenge.
Talauma condollii ( Cempaka gondok)
Cempaka gondok or Talauma candollii belongs to Magnolia family.
It is a herbaceous plant can reach five meters high, large yellow fragrant flowers and rarely found in red. This exotic-beautiful flower is very fragile when fully bloom, during the rainy season easy to fall off before fully bloom. This plant can be used as one of the attractive garden elements combined with a variety of plant species.
id.
Cempaka gondok atau Talauma candollii termaasuk dalam keluarga Magnolia.
Ini adalah tanaman herba yang dapat mencapai lima meter tingginya, bunga harum kuning besar dan jarang ditemukan dalam warna merah. Bunga eksotis yang indah ini sangat rapuh ketika sepenuhnya mekar, selama musim hujan mudah rontok sebelum mekar penuh. Tanaman ini dapat digunakan sebagai salah satu elemen taman yang menarik dikombinasikan dengan berbagai jenis tumbuhan.
Looking at this photograph of one of my family pictures. I remember how lovely and warm it was that day. The sun was shining so brightly that we were there under the tree. Sadly, while one of us is a few days gone, She is not forgotten.
If I stop for a while to see this tree again, my heart was torn out in to small pieces, trying to capture the happiness back despite I had to pay them with tears.
Posted on Dec.6. 2014 for WordPress Weekly Photo Challenge
Last February 2014, I bought this plant’s tuber in a village not far from my house and then I planted it in a large pot. Not long after, the beautiful leaves sticked out from the surface like a spiral then develops into a tree with light green curly leaves. I do not remember how long it lasted until finally the tree wilted and died.
The shoot (Tunas)
And last October 2014, It was flowering reaching the top height to 13 inches with a diameter at the time of full bloom measuring 15 inches. When the pollen pistil bloom, it smells like carrion, attracting flies come easily. A stunning flower of considering size with its unusual leaf makes it a really unique in our garden. Many friends and neighbors visit our house.
We call this plant Suweg Amorpophallus paeoniifollius grows in its wild form in Asia, includes Indonesia, Sri Lanka, the Philippines and Malaysia. It belongs to the Aroid family, Araceae. This family is recognised as having horticultural names such as Elephant foot yam, or Whitespot giant arum, stink lily and Suweg in Indonesia.
In the vegetative phase appears as foliage branches with a soft”rod” without stem but the bulbs that are always under the ground. The tuber is edible in a way to boil it first to remove compounds of calcium oxalate crystals which are highly acrid and can irritate the mouth and throat on ingestion. This substance is toxic fresh and, if raw eaten, makes the mouth, tongue and throat feel so itchy as if hundreds of small needles are digging in to them. However, calcium oxalate is easily broken down either by thoroughly cooking the plant or by fully drying it and, in either of these states, it is safe to eat them. Usually, the tuber can be harvested after 9-10 months old.
id.
Februari lalu saya membeli umbi tanaman ini di sebuah desa tidak jauh dari rumah saya dan kemudian saya menanamnya dalam pot besar. Tidak lama setelah itu, daun yang indah mencuat keluar dari permukaan tanah seperti spiral kemudian berkembang menjadi sebuah pohon dengan daun keriting hijau muda. Saya tidak ingat berapa lama berlangsung hingga akhirnya pohon itu layu dan mati. Dan pada akhir bulan Oktober lalu, ia berbunga mencapai ketinggian puncaknya 13 inci dengan diameter pada saat mekar penuh berukuran 15 inci. Ketika serbuk putik sari mekar, baunya seperti bangkai, menarik lalat datang dengan mudah. Bunga yang mempesona karena besarnya dengan daun yang aneh, membuatnya hal ini benar-benar unik di kebun kami. Banyak teman-teman dan tetangga mengunjungi rumah kami.
Kami menyebutnya tanaman ini suweg Amorpophallus paeoniifollius tumbuh dalam bentuk liar di Asia, termasuk Indonesia, Sri Lanka, Filipina dan Malaysia. Ini milik keluarga aroid, Araceae. Keluarga ini diakui sebagai memiliki nama hortikultura seperti gajah kaki ubi, atau Whitespot giant arum, stink lily dan suweg di Indonesia. Pada fase vegetatif muncul sebagai cabang daun dengan “tangkai” lunak tanpa batang kecuali umbinya yang selalu berada di bawah tanah. Umbinya dapat dimakan dengan cara merebus terlebih dahulu untuk menghilangkan senyawa kristal kalsium oksalat yang sangat tajam dan dapat mengiritasi mulut dan tenggorokan jika terkonsumsi. Zat ini beracun dan, jika dimakan mentah, membuat mulut, lidah dan tenggorokan merasa sangat gatal seolah-olah ratusan jarum kecil menusuk-nusuknya . Namun demikian, kalsium oksalat mudah dihilangkan dengan cara memasaknya dengan benar atau dengan mengeringkannya. dengan kata lain, adalah aman untuk dimakan. Biasanya, umbi bisa dipanen setelah berumur 9-10 bulan.
***
CIGUDEG pleis bilong tu mi 